WELCOME


counter

Rabu, 19 Maret 2014

TODAY NEWS



Rabu, 19/03/2014 12:23 WIB
Jokowi Prihatin Terkikisnya Budaya Baris dan Berdoa Bersama di Sekolah
Ray Jordan - detikNews

 



Jakarta - Jiwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terusik saat melihat hilangnya sejumlah budaya bangsa ini yang tak lagi ada di sekolah-sekolah. Seperti kebiasaan berbaris murid-murid sebelum masuk kelas, piket, berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

“Yang itu tadi sudah banyak hilang. Cobalah ini penting sekali,” kata pria yang akrab disapa Jokowi ini ketika memberikan pengarahan di depan kepala sekolah SMA, SMK, kepala Puskesmas yang lulus lelang jabatan di Balai Kota Jakarta, Rabu (19/3).
 
Menurut mantan Wali Kota Surakarta ini kebiasaan yang hilang ini harus dimulai lagi karena penting untuk membangun karakter. Pembangunan karakter bangsa itu bisa ditanamkan sejak anak-anak duduk di bangku sekolah.

Dia mencontohkan di sejumlah negara maju seperti di Jepang, Singapura, para siswa menerikkan slogan negara setelah berdoa. Kepada para kepala sekolah, Jokowi berpesan agar budaya luhur itu dimulai lagi.

“Ini bukan hanya masalah nasionalisme, kedisiplinan etika, sopan santun ini harus dimulai lagi,” kata Jokowi.
Apabila budaya lama itu tidak ditanamkan lagi, Jokowi khawatir murid-murid ini akan berperilaku seperti kebanyakan orang saat ini. “Demo teriak-teriak, menghujat, mencemooh teman-teman sendiri, debat, saling mencaci. Itu yang harus diubah, kita ini punya kesantunan,” papar Jokowi.



Pendapat:

Ya saya setuju dengan pernyataan Pak Jokowi ini. Keprihatinan budaya baris-berbaris  berdoa bersama dan menyanyikan lagu kebangasaan yang sudah mulai hilang. Kegiatan ini sangat berguna bagi warga Indonesia, terutama bagi para generasi muda yang masih duduk di bangku sekolah karena dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan dapat memperkaya iman dengan berdoa.
Hal positif yang dapat diambil dari kegiatan ini tentunya dapat mengurangi tawuran antar pelajar, dan dapat menjalin hubungan yang baik antar sesama teman tanpa  membeda-bedakan.
Menurut saya ,mungkin kebiasaan ini sudah mulai hilang karena orang sudah bosan ,malas, dan mengurangi waktu terlalu lama. Tapi menurut saya tidak masalah jika hanya mengurangi sedikit waktu untuk berbaris, berdoa, dan menyanyikan lagu Kebangasaan.
Jika bosan hanya menyanyikan lagu Indonesia Raya, kaita dapat menambahkan lagu kebangsaan lain seperti Garuda Pancasila, Halo-Halo Bandung, dan lain sebagainya.
Kita dapat mengambil contoh di SMP PIUS Bakti Utama Gombong. Tiap pukul 06.45 WIB, Semua warga sekolah menghentikan kegiatan dan hormat kepada Sang Merah Putih. Setelah masuk sekolah diadakan berdoa bersama yang dipimpin oleh salah satu siswa / guru melalui sound. Setelah berdoa bersama diadakan menyanyi lagu kebangsaan bersama. Waktu yang diperlukan untuk berdoa dan bernyanyi hanya kurang lebih 10 menit.  Ini merupakan salah satu contoh kebiasaan yang baik, karena sangat bermanfaat untuk kita sebagai generasi muda. Sekian pendapat dari saya. Terimakasih…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar